Petang itu seorang pemuda megah berkata:
Ada pemimpin lunjur di rumput membaca sajak – tiga sajak
penuh pilu dibacanya ... di atas rumput – bersama rakyat
betapa rakyatnya ia.
Pak ciknya berkata: seratus sajak pun
di atas rumput ia baca, berpeluk pun dengan rakyat
(mengaup sampah atau mencangkul batas) sejam dua belumlah
ia rakyat waja.
Berilah lima tahun dahulu di
kementeriannya. Kita rasakan denyut kota dan desa, kemudian
tahulah kita siapa dia.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan